Minggu, 02 Desember 2012

Cemas



CEMAS
Pendahuluan
Cemas atau anxietas adalah suatu keadaan dari kombinasi yang kompleks berkaitan dengan perasaan ketakutan, kecemasan sering disertai oleh sensasi fisik seperti jantung berdebar, napas pendek atau nyeri dada.
Gangguan anxietas mungkin juga akibat adanya gangguan di otak yang berhubungan dengan masalah-masalah medis atau gangguan kejiwaan.
Hal ini dimaksudkan agar penderita anxietas bisa kembali produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak tergantung pada orang lain dan dapat melakukan aktifitas sehari-hari.
Pengertian Cemas
Cemas adalah suatu perasaan was-was seakan sesuatu yang buruk akan terjadi dan biasanya disertai gejala-gejala otonomik yang berlangsung beberapa hari, bulan bahkan tahun.
Penyebab Cemas
Penyebab cemas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
·         Genetik dan early learning
·         Biokimia otak
·         Mekanisme fight – flight
Genetik dan early learning
·         Ada kecenderungan gangguan anxietas menurun dalam keluarga.
·         Jika ibu, bapak, atau keluarga dekat lainnya menderita anxietas, maka anaknya kemungkinan lebih besar menderita anxietas.
·         Proses tunbuh berkembang sampai dewasa di dalam suatu keluarga denagn anxietas merupakan role model atau suatu pengalaman yang memicu penderita anxietas
Biokimia Otak
·         Masalah anxietas berkaitan dengan fungsi pembawa pesan di otak (biokimiawi otak) yang berhubungan dengan ketidakseimbangan neurotransmitter.
·         Ada dua neurotransmitter utama yang berperan pada perasaan cenas seseorang yaitu serotonin dan dopamine.




Mekanisme Fight – Flight
·         Apabila seseorang merasa dalam bahaya, tubuh akan menyiapkan diri untuk fight (mempertahankan diri) atau melarikan diri dari situasi yang membahayakan tersebut (flight).
·         Mekanisme Fight – Flight tersebut menyebabkan denyut jantung meningkat, bola mata dilatasi, dan tubuh menyiapkan diri terhadap situasi berbahaya tersebut.
·         Dengan respon tersebut menyebabkan seseorang dapat melindungi diri sendiri dari kecemasan.
·         Oleh karena itu otak harus “dilatih” untuk tidak bereaksi dengan mekanisme (fight - flight) dalam suatu kondisi atau keadaan yang sebenarnya tidak membahayakan.
Tanda dan gejala
·         Mula-mula pasien memperlihatkan gejala fisik yang berkaitan dengan ketegangan atau dengan insomnia.
·         Anamnesis lebih lanjut akan menampilkan ciri khas ansietas yang menonjol.
·         Ketegangan mental
·         Timbul gejala fisik
·         Gejal bisa berlangsung berbulan-bulan dan sering muncul kembali.
·         Sering dicetuskan oleh peristiwa yang menegangkan pada mereka yang cenderung khawatir secara kronik.
Gejala-gejala kecemasan
a.       Aspek biologis/fisiologis
Peningkatan denyut nadi dan tekanan darah, tarikan nafas menjadi pendek dan cepat, berkeringat dingin termasuk ditelapak tangan, nafsu makan hilang, mual, sering buang air kecil, dll
b.      Aspek intelektual/kognitif
Ketidakmampuan berkonsentrasi, penurunan perhatian dan keinginan, pelupa, penurunan produktifitas, dll
c.       Aspek emosional dan perilaku
Penarikan diri, depresi, mudah tersinggung, mudah marah, dll





Tingkat kecemasan ada 3 macam, antara lain :
1.       kecemasan Ringan
yaitu yang berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Manifestasi muncul pada tingkat ini adalah kelelahan dan iritabel, dll.
2.       kecemasan Sedang
memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini adalah kelelahan, meningkatkat kecepatan denyut jantung dan pernafasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat volume tinggi, dll
3.       kecemasan Berat
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur, sering buang air kecil, diare, tidak mau belajar secara efektif, berfocus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kec emasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung.

Dalam aspek perilaku
Ditandai dengan adanya sikap melarikan diri, mudah tersinggung, mudah menangis, mudah marah dan aptisme.
Penyebab rasa cemas dikelompokan menadi 3 faktor yaitu :
1.       Faktor biolaogis/fisiologis
Berupa ancaman akan kekurangan makanan, minuman, perlindungan dan keamanan
2.       Factor psikososisal
Yaitu ancaman terhadap konsep diri, kehilangan orang yang dicintai, dll
3.       Factor perkembangan
Yaitu ancaman pada perkembangan masa bayi, anak, remaja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar