CEMAS
Pendahuluan
Cemas atau anxietas adalah suatu keadaan dari kombinasi yang
kompleks berkaitan dengan perasaan ketakutan, kecemasan sering disertai oleh
sensasi fisik seperti jantung berdebar, napas pendek atau nyeri dada.
Gangguan anxietas mungkin juga akibat adanya gangguan di
otak yang berhubungan dengan masalah-masalah medis atau gangguan kejiwaan.
Hal ini dimaksudkan agar penderita anxietas bisa kembali
produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak tergantung pada orang lain dan
dapat melakukan aktifitas sehari-hari.
Pengertian Cemas
Cemas adalah suatu perasaan was-was seakan sesuatu yang
buruk akan terjadi dan biasanya disertai gejala-gejala otonomik yang
berlangsung beberapa hari, bulan bahkan tahun.
Penyebab Cemas
Penyebab cemas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
·
Genetik dan early learning
·
Biokimia otak
·
Mekanisme fight – flight
Genetik dan early
learning
·
Ada kecenderungan gangguan anxietas menurun
dalam keluarga.
·
Jika ibu, bapak, atau keluarga dekat lainnya
menderita anxietas, maka anaknya kemungkinan lebih besar menderita anxietas.
·
Proses tunbuh berkembang sampai dewasa di dalam
suatu keluarga denagn anxietas merupakan role model atau suatu pengalaman yang
memicu penderita anxietas
Biokimia Otak
·
Masalah anxietas berkaitan dengan fungsi pembawa
pesan di otak (biokimiawi otak) yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
neurotransmitter.
·
Ada dua neurotransmitter utama yang berperan
pada perasaan cenas seseorang yaitu serotonin dan dopamine.
Mekanisme Fight –
Flight
·
Apabila seseorang merasa dalam bahaya, tubuh
akan menyiapkan diri untuk fight (mempertahankan diri) atau melarikan diri dari
situasi yang membahayakan tersebut (flight).
·
Mekanisme Fight – Flight tersebut menyebabkan
denyut jantung meningkat, bola mata dilatasi, dan tubuh menyiapkan diri
terhadap situasi berbahaya tersebut.
·
Dengan respon tersebut menyebabkan seseorang
dapat melindungi diri sendiri dari kecemasan.
·
Oleh karena itu otak harus “dilatih” untuk tidak
bereaksi dengan mekanisme (fight - flight) dalam suatu kondisi atau keadaan
yang sebenarnya tidak membahayakan.
Tanda dan gejala
·
Mula-mula pasien memperlihatkan gejala fisik
yang berkaitan dengan ketegangan atau dengan insomnia.
·
Anamnesis lebih lanjut akan menampilkan ciri
khas ansietas yang menonjol.
·
Ketegangan mental
·
Timbul gejala fisik
·
Gejal bisa berlangsung berbulan-bulan dan sering
muncul kembali.
·
Sering dicetuskan oleh peristiwa yang
menegangkan pada mereka yang cenderung khawatir secara kronik.
Gejala-gejala kecemasan
a. Aspek biologis/fisiologis
Peningkatan denyut nadi dan tekanan darah,
tarikan nafas menjadi pendek dan cepat, berkeringat dingin termasuk ditelapak
tangan, nafsu makan hilang, mual, sering buang air kecil, dll
b. Aspek intelektual/kognitif
Ketidakmampuan berkonsentrasi, penurunan
perhatian dan keinginan, pelupa, penurunan produktifitas, dll
c. Aspek emosional dan perilaku
Penarikan diri, depresi, mudah tersinggung,
mudah marah, dll
Tingkat kecemasan ada 3 macam, antara lain :
1. kecemasan Ringan
yaitu yang berhubungan dengan ketegangan
dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya. Manifestasi muncul pada tingkat ini adalah
kelelahan dan iritabel, dll.
2. kecemasan Sedang
memungkinkan seseorang untuk memusatkan
pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang
mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang terarah.
Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini adalah kelelahan, meningkatkat
kecepatan denyut jantung dan pernafasan meningkat, ketegangan otot meningkat,
bicara cepat volume tinggi, dll
3. kecemasan Berat
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang
terinci dan spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Manifestasi
yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea,
tidak dapat tidur, sering buang air kecil, diare, tidak mau belajar secara
efektif, berfocus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kec
emasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung.
Dalam aspek perilaku
Ditandai dengan adanya sikap melarikan diri, mudah
tersinggung, mudah menangis, mudah marah dan aptisme.
Penyebab rasa cemas dikelompokan menadi 3 faktor yaitu :
1. Faktor biolaogis/fisiologis
Berupa ancaman akan kekurangan makanan,
minuman, perlindungan dan keamanan
2. Factor psikososisal
Yaitu ancaman terhadap konsep diri,
kehilangan orang yang dicintai, dll
3. Factor perkembangan
Yaitu ancaman pada perkembangan masa bayi,
anak, remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar